15 Tanya-Jawab Penting tentang Vaksin Anak 12-17 Tahun

Hi, selamat sore, di kesempatan akan dibahas mengenai 15 Tanya-Jawab Penting tentang Vaksin Anak 12-17 Tahun simak selengkapnya 

BPOM telah memberikan izin penggunaan genting vaksin Sinovac untuk anak usia 12-17 tahun. Hal ini disambut afirmatif bagi banyak pihak, mengingat semakin tingginya kasus COVID-19. Diharapkan, vaksinasi untuk anak ini dapat mempercepat terbentuknya herd immunity.

 

Dari hasil polling Instagram Parenting Indonesia pada 268 orang, sebanyak 64% anak buah tua mengatakan “ya” untuk memberikan izin anaknya divaksin, 7% memilih tak mengizinkan. Sementara, 29% lainnya lagi ragu.

 

Untuk menjawab rasa penasaran anak buah tua mengenai vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 12-17 tarikh ini, Parenting Indonesia berbicara dengan Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof. Cissy Kartasasmita, dr, MSc, PhD., melalui Instagram Live dan Facebook Live.

 

Apa saja yang bisa dipelajari dari jawaban-jawaban yang diberikan bagi Prof. Cissy? Berikut ini redaksi Parenting Indonesia merangkumnya kembali.

 

1. Amankah vaksin COVID-19 untuk anak?

“Vaksin untuk anak itu harus super aman. Menurut penelitian yang dilakukan di Cina, juga bagi Sinovac pada anak usia 3-11 tahun, terbukti vaksin ini aman dan memiliki imunogenitas yang baik.”

 

2. Apa efek sisi dari vaksin untuk anak?

“Reaksi tiap anak beda. Yang paling banyak adalah KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) domestik seperti merah-merah di suntikan. Berat/ringan KIPI tiap anak buah tak sama, tercantel anggapan badan masing-masing."

 

3. Berapa rentang waktu efek sisi vaksin?



“Paling normal itu 2-3 hari telah hilang.  Tapi, kan,  anggapan anak buah beda-beda. Kalau bertambah dari 5 hari, dilihat apakah betul-betul atas KIPI atau bagaimana. Misalnya, 5 hari lagi demam, kan, tak biasa. Coba cek, takutnya kena DBD, tipes, atau geram tenggorokan. Kalau 7 hari, sih, lagi normal. Di penelitian, 8 hari (durasi efek sisi terlama).”

 

4. Apa yang harus dilakukan bila anak menunjukkan KIPI?


“Jika beliau terganggu, berbatas nggak bisa tidur, atas demam. Kasih saja penangkal demam. Parasetamol boleh, agar bertambah tenang.”

 

5. Berapa rentang waktu antibodi akan terbentuk?


“Dua minggu selepas suntikan ke-2, baru kita dapat antibodi yang cukup.”

 

6. Mengapa baru anak usia 12-17 tarikh saja? Apakah untuk anak di kolong usia itu, vaksin COVID-19 memang belum aman?

“Kalau di Cina, memang telah siap penelitiannya untuk anak usia 3-11 tarikh dan akhirnya aman. Yang kita sreg untuk (negara) kita baru 12-17 tahun, dengan kasus (dalam penelitian) yang memadai dan hasil yang aman. Anak usia 12-17 tarikh ini, kan, telah bisa menceritakan barang apa yang mereka rasakan selepas vaksin, misalnya linu pada otot, gatal, pusing, atau demam. Sementara, andaikan balita, yang bisa diukur hanya demam. Kalau menangis, menangisnya atas apa? Bisa oke atas lapar, ngantuk, atau lelah.

 

Harus siap penelitian yang bertambah spesifik untuk usia 3-6 tahun. Kita inginnya siap penelitian di Indonesia mengenai penggunaan vaksin di kolong 12 tahun.

 

7. Lalu, apakah akan siap vaksin untuk anak di kolong 12 tahun?

Pemberian vaksin anak diharapkan bertahap, mulai dari 12 berbatas 17 tahun, akhirnya 6-11 tahun, kemudan balita, akhirnya bocah kecil. Karena, kan, sifat-sifat anak usia itu (6-11 tahun) dengan balita tak sama.”

 

8. Anak abdi usianya 12 tarikh kurang 2 bulan. Bolehkah divaksin?

“Kalau belum 12 bulat, tak boleh. Karena di dalam penelitian itu (uji klinisnya) 12 tahun. Jadi andaikan 12 tarikh kurang satu hari saja juga nggak usah, lah. Tunggu lalu saja berbatas pas.”

 

9. Apa dampaknya andaikan anak tak divaksin COVID-19?

“Kalau tak divaksin, tentunya beliau tak punya antibodi. Kalau banyak yang tak tervaksin, herd imunity tak akan tercapai.

 

10. Anak yang mengalami tumor ganas bolehkah divaksin?

“Kalau beliau penyintas, (artinya) telah tuntas, telah selesai, telah nggak minum obat-obat lagi, kondisinya telah stabil, telah boleh divaksin. Akan tetapi, andaikan punya dokter yang biasa menangani, bertambah apik dikonsultasikan dulu.”

 

11. Anak abdi suah afirmatif COVID-19. Bolehkah divaksin?

“Untuk anak-anak post-covid, tunggu lalu 1 -3 bulan, baru bisa divaksin. Harus sembuh banget, bukan hanya sekadar negatif saja. Karena juga siap kemungkinan long-covid.”

 

12. Perlukah pemeriksaan rapid antigen sebelum anak divaksin?

“Kalau akan divaksin, yang penting anaknya sehat, tak menunjukkan gejala apa-apa. Boleh langsung divaksin. Nggak usah (pemeriksaan) antigen lalu andaikan kondisinya baik.”

 

13. Mungkinkan vaksin COVID-19 menganggu tumbuh-kembang anak?

“Tumbuh kembang tak akan terencat bagi vaksin COVID ini. Justru seperti vaksin-vaksin yang lain, tujuannya agar anak tak mudah sakit, oke tumbuh kembangnya bagus.”

 

14. Bolehkah anak yang sedang mengonsumsi obat kontroler asma Seretide divaksin?

“Kalau beliau telah di dosis stabil, tiga bulan bertambah tak siap serangan, maka boleh divaksin.”

 

15. Berapa rentang waktu jarak yang disarankan jarak vaksin COVID-19 dengan vaksin lainnya seperti hepatitis atau influenza?

Kita lagi menganjurkan jarak satu bulan. Itu bertambah ke hadap kehati-hatian.

 

Nah, andaikan Mama-Papa tim “Yes berangkat vaksin”, “Bentar, mikir dulu, deh,” atau “Kayaknya no, sih”?

 

Baca juga:

Anak 12-17 Tahun yang Tidak Bisa Divaksin Sinovac

Vaksin COVID-19 untuk Ibu Hamil, Cegah Bergejala Berat Bila Terpapar

Panduan Jika Anak-Anak Harus Isolasi Mandiri (Isoman)

Tingkat Kematian Anak Indonesia Akibat COVID-19 Tertinggi di Dunia, Ini Pesan IDAI

 

LTF

FOTO: FREEPIK


 


Topic

#corona #coronavirus #viruscorona #covid19 #dirumahsaja #dirumahaja #belajardirumah #workfromhome #vaksin #vaksincovid19 #sinovac






Sekian detil perihal 15 Tanya-Jawab Penting tentang Vaksin Anak 12-17 Tahun semoga tulisan ini berfaedah terima kasih

tulisan ini diposting pada label , tanggal 10-07-2021, di kutip dari https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/15-tanya-jawab-penting-tentang-vaksin-anak-12-17-tahun