20 Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli Keluarga

20 Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli

Hohoho, bertemu kembali, di kesempatan akan menjelaskan mengenai keluarga 20 Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli simak selengkapnya 

20 Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli – Fungsi, Tipe, Peran – Untuk dialog kali ini aku akan menelaah melanda Keluarga yang dimana dalam keadaan ini meliputi penafsiran menurut karet ahli, fungsi, contoh dan peran, ambillah agar bisa kian memahami dan dimengerti simak ulasan sepenuhnya dibawah ini.

Pengertian Keluarga

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berguna “anggota” dan “kelompok kerabat”. Keluarga merupakan lingkungan di mana beberapa anak Adam yang sedang ada jalinan darah, bersatu. Keluarga pati (”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.


Berikut ini ada beberapa penafsiran ahli menurut karet ahli, terdiri atas:


Keluarga merupakan unit bungsu dari asosiasi yang terdiri tempat atasan ahli dan beberapa anak Adam yang berkumpul dan berdiam di bawah satu asbes dalam bentuk saling ketergantungan.


Keluarga merupakan duet ataupun kian dari duet perseorangan yang tercampur karena jalinan darah, jalinan pembauran ataupun pengangkatan dan mereka bernapas dalam satu rumah tangga, berhubung satu sama asing dan di dalam perannya per membangun serta membela kebudayaan.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 


Keluarga merupakan kumpulan duet anak Adam ataupun kian yang bernapas bersama dengan keterikatan aturan emosi dan perseorangan mempunyai peran per yangmerupakan belahan dari keluarga.


Keluarga merupakan satu bingkai ataupun asosiasi bernapas tempat alur (sungai) pembauran celah anak Adam masa yang berlainan jenis yang bernapas bersama ataupun seorang laki-laki ataupun seorang perempuan yang pernah sendirian dengan ataupun tanpa anak, apik anaknya sendiri, ataupun adopsi dan berdiam dalam sebentuk rumah tangga.


Keluarga merupakan duet ataupun kian dari duet perseorangan yang tercampur karena jalinan darah, jalinan pembauran ataupun pengangkatan dan mereka bernapas dalam satu rumah tangga, berhubung satu sama asing dan di dalam peranannya per dan membangun serta membela satu kebudayaan.


Keluarga merupakan unit bungsu dari asosiasi yang terdiri tempat atasan ahli dan beberapa anak Adam yang berkumpul dan berdiam di satu tempat di bawah satu asbes dalam bentuk saling ketergantungan.

20 Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli

Keluarga merupakan badan sosial alur (sungai) dari mana semua badan ataupun pranata sosial yang lainnya berkembang. Di asosiasi mana pun di dunia, ahli melambangkan satu hajat anak Adam yang universal dan jadi keadaan yang terpenting dari kegiatan dalam aktivitas saban individu.


Keluarga pada dasarnya terdidik karena hadirnya pembauran pria dan wanita.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 


Keluarga merupakan unit bungsu dari asosiasi yang terdiri tempat suami-istri ataupun suami-istri dan anaknya ataupun ayah dan anaknya ataupun ibu dan anaknya.


Keluarga merupakan sekumpulan anak Adam yang ada bingkai perkawinan, kejadian dan adopsi yang ada tujuan untuk menciptakan, membela budaya dan meluaskan perkembangan fisik, emosional, mental dan sosial dari saban anak buah keluarga.


Keluarga merupakan faksi sosial terdiri tempat duet anak Adam ataupun kian yang mempunyai bingkai darah, perkawinan, ataupun adopsi.


Keluarga merupakan faksi sosial kecil yang umumnya terdiri tempat ayah, ibu, dan anak. Hubungan sosial di celah anak buah ahli relatif tetap dan didasarkan tempat bingkai darah, perkawinan, ataupun adopsi.


Keluarga merupakan kumpulan beberapa anak Adam yang karena terbalut bagi satu turunan lalu memafhumi dan sadar berdiri sebagai satu agregat yang hakiki, esensial, eco dan berkehendak bersama-sama kan agregat itu untuk bermadah per anggotanya.


Keluarga merupakan duet ataupun kian dari duet perseorangan yang tercampur karena jalinan darah, jalinan pembauran ataupun pengangkatan dan mereka hidupnya dalam satu rumah tangga, berhubung satu sama asing dan didalam perannya per dan membangun serta membela satu kebudayaan.


keluarga merupakan ibu dan aba serta anak-anaknya.


Keluarga merupakan unit bungsu dari asosiasi yang terdiri tempat atasan ahli dan beberapa anak Adam yang tergabung dan berdiam di satu tempat di bawah satu asbes dalam bentuk saling ketergantungan.


Keluarga merupakan unit bungsu dalam asosiasi yang terdiri dari suami, bini dan anaknya.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 


Keluarga merupakan sebagaimana sebentuk kesatuan yang lengkap dengan atribut yang dimiliki, namun terdiri dari beberapa komponen yang per ada sebagaimana individu.


Keluarga merupakan satu ataupun kian yang berdiam bersama, sehingga ada jalinan sentimental dan meningkatan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.

20 Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli

Keluarga merupakan satu faksi yang terdiri dari duet anak Adam ataupun kian per ada bingkai komunitas yang terdiri dari bapak, ibu, kakak, dan nenek.


Fungsi Keluarga

Berikut ini ada beberapa fungsi keluarga, terdiri atas:


  • Fungsi Pendidikan. Dalam keadaan ini beban ahli merupakan mendidik dan menyekolahkan anak untuk mengadakan kematangan dan abad dada anak bila kelak dewasa.
  • Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas ahli dalam melakukan fungsi ini merupakan betapa dengan dengan jalan apa ahli mengadakan anak jadi anak buah asosiasi yang baik.
  • Fungsi Perlindungan. Tugas ahli dalam keadaan ini merupakan melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak apik sehingga anak buah ahli sadar terlindung dan sadar aman.
  • Fungsi Perasaan. Tugas ahli dalam keadaan ini merupakan menjaga ala instuitif menjumpai cita dan hawa anak dan anak buah yang asing dalam berkomunikasi dan berhubung antar sesama anak buah keluarga. Sehingga saling penafsiran satu sama asing dalam memupuk harmoni dalam keluarga.
  • Fungsi Religius. Tugas ahli dalam fungsi ini merupakan memperkenalkan dan mengajak anak dan anak buah ahli yang asing dalam aktivitas beragama, dan beban atasan ahli untuk menanamkan keyakinan bahwa sedia keyakinan asing yang mengatur aktivitas ini dan sedia aktivitas asing sehabis di adam ini.
  • Fungsi Ekonomis. Tugas atasan ahli dalam keadaan ini merupakan mencari sumber-sumber aktivitas dalam memenuhi fungsi-fungsi ahli yang lain, atasan ahli bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian air muka sehingga bisa memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
  • Fungsi Rekreatif. Tugas ahli dalam fungsi rekreasi ini tidak harus berkelaluan pergi ke tempat rekreasi, melainkan yang berarti betapa dengan cara apa membangun hawa yang melegakan dalam ahli sehingga bisa dilakukan di rumah dengan aturan nonton TV bersama, bercerita atas pengalaman masing-masing, dsb.
  • Fungsi Biologis. Tugas ahli yang utama dalam keadaan ini merupakan untuk meneruskan keturunan sebagai keturunan penerus.
  • Memberikan asih sayang,perhatian,dan rasa bahagia diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anak buah keluarga.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 


Tipe Keluarga

Pembagian contoh ahli bergantung pada kondisi keilmuan dan anak Adam yang mengelompokkan. Secara tardisional ahli keluarga dikelompokkan jadi duet (Suprajitno, 2004 : 2) ialah :

  1. Keluarga Inti (nuclear family) merupakan ahli yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunanya, adopsi ataupun keduanya.
  2. Keluarga Besar (Extented Family) merupakan ahli pati ditambah anak buah ahli asing yang sedang mempunyai jalinan darah (kakek-nenek, paman-bibi).

Dengan berkembangnya peran perseorangan dan meningkatnya rasa individualisme, pengelompokkan contoh ahli selain kedua diatas berkembang jadi :

  1. Keluarga bentukan (Dyadic Family) merupakan ahli baru yang terdidik dari sandingan yang telah pisah ataupun kehilangan pasangannya. Keadaan ini di Indonesia jua jadi tren karena adanya akibat gaya bernapas berat yang pada zaman dahulu jarang amat ditemui sehingga seorang yang telah pisah ataupun ditinggal pasangannya condong bernapas sorangan untuk membesarkan anak-anaknya.
  2. Orang berumur tunggal (Single Parent Family) merupakan ahli yang terdiri dari alpa satu anak Adam berumur dengan anak-anak akibat perpecahan ataupun ditinggal pasangannya.
  3. Ibu dengan anak tanpa pembauran (The Unmarried Teenage Mother)
  4. Orang masa (laki-laki ataupun perempuan) yang berdiam sorangan tanpa pernah duduk (The Single Adul Living Alone). Kecenderungan di Indonesia jua beranjak dengan dalih tidak amuh direpotkan bagi sandingan ataupun anaknya kelak andaikata telah menikah.
  5. Keluarga dengan anak tanpa duduk sebelumnya (The Non Marital Heterosexual Cohabiting Family). Biasanya bisa dijumpai pada daerah kumuh perkotaan (besar), melainkan pada akhirnya mereka dinikahkan bagi negara daerah (Kota ataupun Kabupaten) meskipun umur sandingan tersebut telah berumur demi status anak-anaknya.
  6. Keluarga yang dibentuk bagi sandingan yang berjenis kelamin sama (Gay and Lesbian Family).

Struktur Keluarga

Struktur Keluarga terdiri dari bermacam-macam (Effendy, 1998 : 33) diantaranya sebagai berikut:

  • Patrilineal merupakan ahli sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana jalinan itu disusun dengan jalur baret ayah.
  • Matrilineal merupakan ahli sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa keturunan dimana jalinan itu disusun dengan jalur baret ibu.
  • Matrilokal merupakan yang junjungan bini yang berdiam bersama ahli sedarah istri.
  • Patrilokal merupakan sepasang junjungan bini yang berdiam bersama ahli sedarah suami.
  • Keluarga kawinan merupakan jalinan junjungan bini sebagai alur (sungai) bagi pembinaan ahli dan beberapa sanak saudara yang jadi belahan ahli karena adanya jalinan dengan junjungan ataupun istri.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 


Peran Keluarga

Peran ahli menggambarkan seperangkat integritas interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan perseorangan dalam kedudukan situasi tertentu. Peranan perseorangan dalam ahli didasari bagi ambisi dan arketipe integritas dari keluarga, faksi dan masyarakat. (Effendy 1998 : 34)


Berbagai kontribusi yang ada didalam ahli merupakan sebagai beserta :

  1. Peran Ayah : Ayah sebagai junjungan dari bini dan anak anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, beking dan pemberi rasa aman, sebagai atasan keluarga, sebagai anak buah dari faksi sosialnya serta sebagai anak buah asosiasi dari lingkungannya.
  2. Peran Ibu : sebagai Istri dan Ibu bagi anak – anak, ibu mempunyai kontribusi ntuk membereskan rumah tangga, sebagai ayah dan pendidik anak – anaknya, beking dan sebagai alpa satu faksi sosialnya serta sebagai anak buah asosiasi dari lingkungannya, disamping itu jua ibu bisa berperan sebagai pencari nafkah adendum dalam keluraganya.
  3. Peran anak – anak : Anak – anak melancarkan kontribusi psiko-sosial bertemu dengan babak perkembangannya apik fisik, mental, sosial dan spiritual.

Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga

Berikut ini ada beberapa tahap-tahap aktivitas keluarga, terdiri atas:


  • Tahap pembentukan keluarga, bagian ini dimulai dari pernikahan, yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.
  • Tahap menjelang kejadian anak, beban utama ahli untuk mendapatkan keturunan sebagai keturunan penerus, melahirkan anak melambangkan kebanggaan bagi ahli yang melambangkan saat-saat yang amat dinantikan.
  • Tahap bertemu bayi, dalam keadaan ini ahli mengasuh, mendidik, dan melepaskan asih sayang kepada anak karena pada bagian ini bayi kehidupannya amat bergantung kepada anak Adam tuanya. Dan kondisinya sedang amat lemah.
  • Tahap bertemu anak prasekolah, pada bagian ini anak pernah mulai mengenal aktivitas sosialnya, pernah mulai bergaul dengan teman sebaya, melainkan amat rawan dalam hal kesehatan karena tidak mengetahui mana yang celemotan dan mana yang bersih. Dalam fase ini anak amat sensitif akan akibat lingkungan dan beban ahli merupakan mulai menanamkan norma-norma kehidupan, norma-norma agama, norma-norma sosial budaya, dsb.
  • Tahap bertemu anak sekolah, dalam bagian ini beban ahli merupakan betapa dengan cara apa mendidik anak, mengajari anak untuk mengadakan abad depannya, membiasakan anak belajar ala teratur, memantau tugas-tugas di sekolah anak dan meluaskan ingatan umum anak.
  • Tahap bertemu anak remaja, bagian ini merupakan bagian yang membelokkan rawan, karena dalam bagian ini anak akan mencari ciri-ciri badan dalam membentuk kepribadiannya, bagi karena itu suri tauladan dari kedua anak Adam berumur amat diperlukan. Komunikasi dan saling penafsiran celah kedua anak Adam berumur dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 

  • Tahap melepaskan anak ke masyarakat, sehabis dengan bagian remaja dan anak telah bisa menyelesaikan pendidikannya, maka bagian selanjutnya merupakan melepaskan anak ke asosiasi dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya, dalam bagian ini anak akan memulai aktivitas berumah tangga.
  • Tahap berdua kembali, sehabis anak besar dan menuntut (ganti rugi) aktivitas ahli sendiri-sendiri, tinggallah junjungan bini berdua saja. Dalam bagian ini ahli akan sadar sepi, dan bila tidak bisa menerima kenyataan akan bisa menimbulkan kelesuan dan stress.
  • Tahap abad tua, bagian ini masuk ke bagian lanjut usia, dan kedua anak Adam berumur mengadakan badan untuk melampaui adam yang fana ini.

Demikianlah dialog melanda 20 Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli – Fungsi, Tipe, Peran semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa menambah wawasan dan ingatan anda semua, peroleh sambut asih banyak tempat kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

oke pembahasan perihal 20 Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli semoga info ini menambah wawasan salam

Artikel ini diposting pada kategori keluarga, keluarga nia ramadhani, keluarga cemara, , tanggal 10-07-2021, di kutip dari https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-keluarga-menurut-para-ahli/